Minggu, 08 November 2015

Disfungsi Seksual Pria

Disfungsi Seksual Pria

DEFINISI
Pada laki-laki, disfungsi seksual mengacu kepada kesulitan terlibat dalam hubungan seks. Disfungsi seksual meliputi berbagai gangguan yang mempengaruhi gairah seks (libido), kemampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi (disfungsi ereksi, atau impoten), ejakulasi, dan kemampuan untuk mencapi orgasme.





Disfungsi ereksi bisa diakibatkan dari baik faktor fisik atau psikologi. Banyak masalah seks diakibatkan dari kombinasi faktor fisik dan psikologi. Masalah fisik bisa menyebabkan masalah psikologi (seperti gelisah, takut, atau stress), yang bisa menjadi masalah fisik yang menjengkelkan. Para pria kadangkala menekan dirinya sendiri atau merasa tertekan oleh pasangannya untuk melakukan seks dengan baik dan menjadi terganggu ketika tidak dapat melakukannya (menunjukkan kecemasan). Menunjukkan kecemasan bisa jadi menyusahkan dan tambah memperburuk kemampuan laki-laki untuk menikmati hubungan seks.

Disfungsi ereksi adalah disfungsi seksual paling sering terjadi pada pria. Penurunan libido juga mempengaruhi beberapa pria. Masalah dengan ejakulasi termasuk ejakulasi yang tidak terkendali sebelum atau segera setelah penetrasi vagina (ejakulasi premature), ejakulasi di dalam kandung kemih (ejakulasi retrograde), dan ketidakmampuan untuk ejakulasi (anejaculation).

Fungsi Seksual Normal

Fungsi seksual normal adalah interaksi kompleks meliputi baik pikiran (pikiran, ingatan, dan emosi) dan tubuh. Saraf, sirkulasi, dan sistem kelenjar endokrin (hormonal) seluruhnya berinteraksi dengan pikiran untuk menghasilkan reaksi seks. Kelembutan dan keseimbangan saling mempengaruhi di antara seluruh bagian sistem saraf yang mengendalikan reaksi seks pada pria.

Hasrat (juga disebut gairah seks atau libido) adalah keinginan untuk terlibat di dalam aktifitas seks. Hal itu kemungkinan dipicu oleh pikiran, perkataan, penglihatan, penciuman, atau sentuhan. Hasrat menyebabkan siklus tahap awal pada reaksi seks, terangsang.

Terangsang adalah hasrat seks yang timbul. Selama terangsang, otak mengirimkan sinyal saraf melalui tulang belakang menuju penis. Arteri mensuplai darah menuju jaringan ereksi (corpora cavernosa dan corpus spongiosum) bereaksi dengan pelebaran (dilating). Arteri yang membesar secara dramatis meningkatkan aliran darah menuju daerah ini, dimana menjadi penuh dengan darah dan meluas. Otot lebih ketat di sekitar vena yang secara normal menahan darah dari penis, memperlambat aliran darah dan meningkatkan tekanan darah pada penis. Tekanan darah yang meningkat menyebabkan penis bertambah dalam panjang dan diameternya, menghasilkan ereksi. Juga, tegangan otot meningkat di seluruh tubuh.

Pada tahap plateau, rangsangan dan otot bertahan atau lebih intensif. Orgasme adalah puncak atau klimaks pada rangsangan seks. Ketika orgasme, otot menegang di seluruh tubuh lebih meningkat. Pria tersebut mengalami kontraksi pada otot panggul diikuti pelepasan otot yang tegang. Semen biasanya, tetapi tidak selalu, diejakulasi dari penis. Ejakulasi terjadi ketika saraf merangsang kontraksi otot di dalam organ reproduksi pria seperti seminal vesicle, prostat, dan pembuluh pada epididimid dan vas deferens. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam urethra. Kontraksi pada otot di sekitar urethra lebih lanjut menggerakkan semen melalui dan keluar dari penis. Leher kantung juga menegang untuk menjaga semen mengalir kembali menuju kantung.

Meskipun ejakulasi dan orgasme seringkali terjadi hampir serempak, peristiwanya beda. Ejakulasi bisa terjadi tanpa orgasme. Juga, orgasme bisa terjadi tanpa ejakulasi, khususnya sebelum pubertas, atau dengan menggunakan obat-obatan tertentu (seperti beberapa antidepresan) atau setelah operasi (seperti pengangkatan kelenjar prostat). Kebanyakan pria mendapatkan orgasme sebagai kenikmatan yang tinggi.

Pada resolusi, seorang pria kembali dalam keadaan tidak bangun. Sekali ejakulasi terjadi atau orgasme terjadi, arteri penile mengkerut dan pembuluh relaks, mengurangi aliran darah, meningkatkan aliran darah keluar dan menyebabkan penis menjadi lemas (detumescence). Setelah orgasme, ereksi tidak bisa diperoleh untuk suatu jangka waktu (periode refractory), sering selama 20 menit atau kurang pada pria muda tetapi lebih lama pada pria yang lebih tua. Waktu diantara ereksi biasanya meningkat sesuai usia pria.
Penyebab Erectile Dysfunction (ED) / Disfungsi Ereksi

Penyebab Erectile Dysfunction (ED) / Disfungsi Ereksi


DEFINISI
Disfungsi Ereksi (impotensi)/ Erectile Dysfunction (ED) adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi tetap pada waktu penetrasi.



* Penyebabnya bisa karena gangguan yang mengurangi aliran darah atau kerusakan syaraf yang menuju penis, gangguan hormon, penggunaan obat-obatan tertentu, atau masalah psikologi.
* Pada kebanyakan pria, gairah seks (libido) juga menurun.
* Sebuah pemeriksaan fisik (termasuk pengukuran tekanan darah), tes darah, uji ereksi selama tidur, dan kadangkala ultrasonography dapat mengenali pemicu gangguan disfungsi ereksi.
* Obat-obatan, diberikan melalui mulut atau disuntikkan ke dalam penis, dapat membantu, begitu juga alat penekan dan vakum dan terapi psikologi.


Setiap pria adakalanya tidak bisa mencapai ereksi, adalah normal. Disfungsi ereksi terjadi ketika persoalan yang sering atau terus-menerus.

Disfungsi ereksi bisa ringan sampai parah. Seorang pria dengan disfungsi ereksi ringan kadangkala bisa mencapai ereksi penuh, namun lebih sering mencapai ereksi yang tidak cukup untuk penetrasi atau tidak ereksi sama sekali. Seorang pria dengan disfungsi ereksi parah jarang bisa mencapai ereksi. Disfungsi ereksi menjadi lebih sering terjadi seiring usia namun bukan bagian dari proses penuaan normal. Sekitar setengah dari pria berusia 65 tahun dan tiga perempat pria berusia 80 tahun mengalami disfungsi ereksi.


PENYEBAB
Untuk mencapai ereksi, penis membutuhkan peredaran darah masuk yang cukup, peredaran darah keluar yang melambat.dan fungsi yang tepat pada syaraf yang mengatur ke dan dari penis.

Gangguan yang mempersempit arteri dan mengurangi pemasukan darah (seperti atherosclerosis, diabetes, tekanan darah tinggi, dan tingkat kolesterol darah yang tinggi) atau operasi yang mempengaruhi pembuluh darah dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Juga, ketidaknormalan dalam pembuluh pada penis kadangkala bisa kembali mengalirkan darah ke dalam tubuh dengan cepat sehingga ereksi tidak bisa dipertahankan meskipun aliran darah tercukupi.

Kerusakan syaraf menuju atau dari penis dapat menghasilkan disfungsi ereksi. Kerusakan serupa dapat diakibatkan dari bagian panggul atau operasi perut (umumnya operasi prostat), terapi radiasi, penyakit tulang belakang, diabetes, multiple sclerosis, atau gangguan seputar syaraf.

Faktor resiko lainnya termasuk stroke, merokok, alkohol, dan obat-obatan. Obat-obatan umumnya menyebabkan disfungsi ereksi (umumnya pada pria yang lebih tua) termasuk antihipertensi, anti depresan. Beberapa sedatif, cimetidine, beberapa diuretik, antipsikotik, dan obat-obatan illicit. Adakalanya, gangguan hormon (seperti rendahnya tingkat testosterone) menyebabkan disfungsi ereksi. Demikian juga, faktor-faktor yang mengurangi tingkat energi seorang pria (seperti sakit, lelah, dan stress) dapat membuat kesulitan mencapai ereksi.<

Masalah psikologi yang dapat menyebabkan disfungsi seksual dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencapai ereksi. Hal psikologis menyebabkan lebih sering terjadi pada pria lebih muda. Setiap situasi stress yang baru, seperti berganti pasangan seks atau masalah dengan hubungan atau di tempat kerja, juga bisa memberi kontribusi.


GEJALA
Gairah seks (libido) seringkali menurun pada pria dengan disfungsi ereksi, meskipun beberapa pria mempertahankan libido secara normal. Tanpa memperhatikan perubahan libido, pria dengan disfungsi ereksi mempunyai kesulitan dalam berhubungan seks yang mana disebabkan penis yang ereksi tidak cukup keras, panjang atau bertambah untuk penetrasi atau karena ereksi tidak dapat terbentuk. Beberapa pria berhenti mengalami ereksi ketika tidur atau bangun. Yang lainnya bisa mencapai ereksi kuat kadangkala namun tidak bisa mencapai atau menjaga ereksi di lain waktu.

Pada saat tingkat hormon testosteron rendah, akibatnya lebih mungkin turunnya libido daripada disfungsi ereksi. Sebagai tambahan, tingkat testosteron yang rendah bisa menimbulkan pengeroposan tulang, kehilangan tenaga, dan kehilangan kepadatan otot.


DIAGNOSA
Untuk mendiagnosa penyebab disfungsi ereksi, dokter bertanya seputar penyakit dan kondisi yang bisa berperan serta dalam disfungsi ereksi dan obat-obatan yang digunakan. Pemeriksaan fisik umum, termasuk pemeriksaan organ kelamin dan prostat, dilakukan. Dokter bisa mengukur fungsi syaraf yang mensuplai kelamin. Mengukur tekanan darah pada kaki dan menghitung detak pada kaki dan tangan bisa mengungkap masalah pada pembuluh arteri.

Contoh darah bisa diambil untuk mengukur kadar testosteron. Beberapa tes darah dapat membantu mengenali penyakit yang mungkin menyebabkan disfungsi ereksi sementara atau tetap, seperti diabetes atau infeksi.

Jika masalahnya pada arteri atau pembuluh dicurigai, tes khusus dapat dilakukan. Contohnya, sebuah alat dapat digunakan di rumah untuk mengukur ereksi selama tidur (pada waktu terjadinya normal). Jika ereksi ada selama tidur, penyebabnya mungkin sekali psikologi, sebaliknya bila ereksi tidak ada selama tidur, penyebabnya mungkin sekali fisik. Ultrasonography juga bisa digunakan untuk mengukur aliran darah ke penis.

PENGOBATAN
Tindakan yang dapat membantu mencegah atau mengontrol memberi kontribusi disfungsi ereksi, seperti tekanan darah tinggi, atherosclerosis, dan diabetes, juga bisa membantu memperbaiki disfungsi ereksi, meskipun efeknya kemungkinan kecil. Contohnya, menurunkan berat badan, olahraga, dan berhenti merokok bisa membantu. Beberapa pria dan pasangannya dapat memilih untuk mengikuti semua pengobatan untuk disfungsi ereksi. Kontak fisik tanpa ereksi bisa memuaskan kebutuhan mereka untuk keintiman dan terpenuhi.

Kadangkala, berhenti menggunakan obat tertentu dapat meningkatkan ereksi. Beberapa obat tradisional untuk disfungsi ereksi tersedia, namun belum terbukti khasiatnya. Untuk pria yang memilih mengikuti pengobatan, ada banyak pilihan.

Pengobatan dengan obat : banyak obat-obatan digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Kebanyakan obat-obatan yang diberikan untuk mengobati disfungsi ereksi meningkatkan aliran darah ke penis. Kebanyakan obat-obatan ini diberikan melalui mulut, namun beberapa obat-obatan bisa dioleskan-dengan suntikan atau diselipkan ke dalam penis.

Sildenafil, vardenafil dan tadalafil dikenal sebagai penghalang phosphodiesterase. Ini adalah obat-obatan yang sering digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Efektif pada pria dengan disfungsi ereksi sekitar 60 sampai 75 %. Obat-obatan ini digunakan melalui mulut sekitar 1 hari sebelum aktifitas seks. Tadalafil efektif untuk sekitar satu hari, lebih lama dari sildenafil. Beberapa merek dagang bernama Viagra dan vardenafil, yang efektif untuk sekitar 4 sampai 6 jam. Obat-obatan ini efektif hanya pada waktu seorang pria bangkit hasrat seksnya. Efek samping dari penghalang phosphodiesterase termasuk sakit kepala, muka merah, hidung kaku, perut melilit, gangguan penglihatan.

Efek samping yang lebih serius, termasuk tekanan darah rendah yang berbahaya, dapat terjadi ketika penghalang phosphodiesterase diberikan dengan obat-obatan tertentu (seperti nitrogliserin atau amyl nitrit). Karena resiko ini. Pria seharusnya tidak menggunakan penghalang phosphodiesterase jika mereka menggunakan nitrogliserin. Jarang terjadi, pria pengguna obat-obatan ini mengalami kebutaan, meskipun bisa saja kebutaan tidak ada hubungannya dengan pemakaian obat. Penghalang phosphodiesterase dapat menyebabkan rasa sakit, ereksi lama, namun sangat jarang terjadi.

Obat-obatan oral lainnya yang telah digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi adalah phentolamine, yohimbine dan testosteron. Mereka memiuliki kegunaan yang terbatas dan dapat menimbulkan efek samping yang signifikan.

Obat-obatan suntik atau dimasukkan ke penis memperlebar arteri dan menambah aliran darah ke penis. Pria yang tidak bisa menggunakan obat-obatan melalui mulut kadangkala bisa diobati dengan obat ini. Sebuah contoh adalah alprostadil, dalam bentuk sebuah kaplet (supositoria), yang bisa dimasukkan ke dalam penis melalui saluran kencing. Hal ini dapat menyebabkan light-headedness, rasa terbakar pada penis, atau, adakalanya, ereksi yang menyakitkan dalam waktu lama (priapism). Karena efek samping serius ini adakalanya terjadi, seorang pria biasanya menggunakan dosis pertama di bawah pengawasan dokter di ruangan dokter.

Seorang pria juga bisa memancing ereksi dengan menyuntikkan obat-obatan (seperti alprostadil sendiri atau kombinasi dari alprostadil, papaverine, dan phentolamine) ke dalam batang penisnya. Suntikan adalah salah satu yang paling efektif untuk mencapai ereksi, menghasilkan ereksi 80 sampai 90% pria dengan disfungsi ereksi. Meskipun begitu, banyak pria enggan untuk menyuntik penisnya. Lagipula, suntikan ini kadangkala menyakitkan dan adakalanya menimbulkan priapism, dan suntikan berulang bisa menghasilkan luka pada jaringan.

Terapi pengganti testosteron dapat menolong pria yang menderita disfungsi ereksi yang disebabkan tidak normalnya kadar testosteron. Berbeda dengan obat-obatan lain, yang cara kerjanya meningkatkan aliran darah ke penis, testosteron bekerja memperbaiki kekurangan hormon. Testosteron bisa digunakan dalam berbagai bentuk, termasuk koyo, krim topical, dan suntikan. Efek samping bisa termasuk disfungsi hati, jumlah sel darah merah meningkat, dan meningkatkan resiko stroke. Pengganti testoteron sendiri jarang cukup untuk mengatasi disfungsi ereksi. Apakah testoteron meningkatkan resiko kanker prostate belum jelas, tetapi pria yang menggunakan testoteron seharusnya dimonitor secara seksama.

Penekanan (mengikat) dan alat vakum : disfungsi ereksi bisa seringkali dikendalikan dengan menggunakan alat penekan dengan atau tanpa alat vakum. Alat-alat ini memampukan seorang pria untuk menghindari efek samping yang diakibatkan terapi obat. Alat penekan di antara pengobatan disfungsi ereksi lainnya setidaknya tidak mahal. Alat ini (seperti pita dan cincin terbuat dari metal, karet, atau kulit) dipasang di pangkal penis untuk memperlambat aliran darah. Alat kesehatan ini dapat dibeli dengan resep dokter di apotik, namun versi murah (sering disebut cock ring) bisa dibeli ditoko-toko yang menjual perlengkapan seks.

Alat vakum (yang terdiri dari ruang berongga rapat untuk sumber isapan) dipasang melampaui penis, membuat segel. Penghisap mekanik dipasang ke ruang penarik darah ke dalam penis, menghasilkan ereksi. Beberapa alat vakum yang memiliki alat penekan yang diarahkan ke ujung penis. Jika tidak, alat penekan bisa dipakai terpisah. Operasi : ketika disfungsi ereksi tidak bereaksi kepada pengobatan lain, sebuah alat yang merangsang ereksi (prothesis) bisa ditanamkan lewat operasi pada penis.

Berbagai prostheses bisa dijumpai. Salah satu tipe terdiri dari sepasang tangkai kukuh, yang dimasukkan ke dalam masing-masing korpus cavernosa untuk membuat zakar keras secara permanen. Jenis protese lain adalah suatu balon yang dapat membesar yang dimasukkan ke dalam zakar. Sebelum berhubungan badan, laki-laki menggembungkan balon dengan pompa internal yang kecil. Operasi implantation penile protese memerlukan waktu menginap di rumah sakit sebentar dan penyembuhannya selama 6 minggu sebelum hubungan badan.

Terapi psikologi : beberapa jenis terapi psikologi (termasuk teknik modifikasi prilaku, seperti teknik fokus pada sensasi) dapat meningkatkan faktor mental dan emosional yang berperan terhadap disfungsi ereksi. Terapi psikologi bahkan bisa menolong pada waktu disfungsi ereksi mengalami penyebab fisik, karena faktor psikologi sering menjadi masalah.

Terapi khusus dipilih berdasarkan keadaan psikologis tertentu yang menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Contohnya, jika pria menderita depresi, psikoterapi dapat menolong disfungsi ereksi. Antidepresan dapat menolong disfungsi ereksi dengan menghilangkan depresi, tetapi antidepresan itu sendiri bisa mengurangi gairah seks dan menyebabkan disfungsi ereksi, jadi pengaruhnya sulit diprediksi. Terkadang psikoterapi dapat mengurangi ketertarikan berhubungan seks pada pria penderita disfungsi ereksi karena berbagai penyebab. Perkembangannya membutuhkan waktu yang lama, dan membutuhkan beberapa sesi. Seorang pria, dan pasangannya, harus memiliki motivasi yang tinggi supaya psikoterapinya bekerja.
FAKTOR RESIKO HIPERTENSI

FAKTOR RESIKO HIPERTENSI



Pengertian Hipertensi
Hipertensi didefenisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang menetap di atas batas normal yang disepakati, yaitu diastolik 90 mmHg atau sistolik 140 mmHg. Sekitar 90% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya (hipertensi esensial). Awitan hipertensi esensial biasanya terjadi antara usia 20 dan 50 tahun. Hipertensi benigna bersifat progresif lambat, sedangkan hipertensi maligna adalah suatu keadaan klinis dalam penyakit hipertensi yang bertambah berat dengan cepat sehingga dapat menyebabkan kerusakan berat pada berbagai organ (elokdyah, 2007).

1. Kerusakan organ target
a. Jantung : hipertrofi ventrikel kiri, angina pektoris, gagal jantung.
b. Otak ; stroke
c. Penyakit ginjal kronik
d. Penyakit artei perifer
e. Retinopati

2. klasifikasi tekanan darah
menurut The Seventh Report of The Joint National Comitte on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure.
Klasifikasi TD TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal
Pra Hipertensi
Hipertensi 1
Hipertensi 2 <120
120-139
140-159
≥160 <80
80-89
90-99
≥100



3. Faktor Resiko
a. Diet dan asupan garam
b. Stres
c. Ras
d. Obesitas
e. Merokok
f. Genetik
g. Sistem saraf simpatis
h. Keseimbangan antara modulator vasokontriksi dan vasodilatasi
i. Pengaruh sitem RAA

4. Patogenesis Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit dengan penyebab yang multifaktor. Diantaranya ;
a. Asupan garam berlebih dapat menyebabkan peningkatan volume cairan. Sedangkan peningkatan volume cairan meyebabkan peningkatan preload yang berakibat tekanan darah meningkat.
b. Jumlah nefron yang berkurang dapat menyebabkan retensi natrium ginjal dan penurunan permukaan filtrasi. Apabila terjadi retensi urin pada ginjal volume cairan akan meningkat sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.


c. Stres akan berakibat pada penurunan permukaan filtrasi, aktivitas saraf simpatis yang berlebih serta produksi berlebih renin agiotensin. Aktivitas saraf simpatis yang berlebih mengakibatkan peningkatan kontraktilitas sehingga dapat dapat meningkatkan tekanan darah. Produksi renin angiotensin yang berlebih mengakibatkan peningkatan kontraktilitas sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Produksi renis angiotensin yang berlebih mengakibatkan kontriksi fungsionil dan hipertrofi struktural sehingga tekanan darah dapat meningkat.
d. Perubahan genetis dapat menyebabkan perubahan pada membaran sel sehinggaa terjadi kontriksi fungsionil dan hipertrofi struktural, akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah.
e. Obesitas juga dapat meningkatkan tekanan darah karena obesitas terjadi hiperinsulinemis yang dapat menyebabkan hipertrofi struktural. Akibat adanya hipertrofi struktural, maka terjadilah peningkatan tekanan darah
f. Bahan-bahan yang berasal dari endotel juga dapat menyebabkan konstriksi fungsionil dan hipertrofi struktural yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah (Elokdyah, 2007).

5. Terapi non farmakologis
a. Menghentikan merokok
b. Menurunkan komsumsi alkohol berlebih
c. Latihan fisik
d. Menurunkan asupan garam
e. Meningkatkan komsumsi buah dan sayur
f. Menurunkan aspek lemak (Elokdyah, 2007)

6. Etiologi
a. Esensial (95%): 10-15% pada orang dewasa kulit putih 20-30 % pada orang dewasa kulit hitam ; onset 25-55 tahun ; riwayat dalam keluarga.
b. Renal (40%) renovasikular (2%) ; stenosis arteri renalis dari aterosklerosis atau
c. Isplasia fibromuskular parenkimal (2%) ; insufisiensi fungsi ginjal-retensi NA
d. Endokrin (0,5%). Feokromositoma (0,2%), hiperaldosteronisme primer (0,1%), sindrom cusing (0,2%)
e. Koartasio aorta (0,2%)
f. Penggunaan esterogen (5%) pada wanita dengan pil kontrasepsi oral karena meningkatnya substansi substrat renin di dalam hepar)


OBAT DIURETIK PADA HIPERTENSI

OBAT DIURETIK PADA HIPERTENSI



Diuretik menurunkan tekanan darah dengan cara mendeplesikan simpanan natrium dalam tubuh .Awalnya diuretik menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume darah dan curah jantung,tahanan vaskuler periver. Penurunan tekanana darah dapat terlihat dengan terjadinya diuresis. Diuresis menyebabkan terjadinya penurunan volume plasma dan stroke volum yang akan menurunkan curah jantungdan ahirnya menurunkan tekanan darah.

OBAT-OBAT PILIHAN

1.Golongan TIAZID
a. Bendroflazid/bendroflumetazid (Corzid)
indikasi : edema,hipertensi
kontraindikasi : hipokalemia yang refraktur,hiponatremia,hiperkalsemia,gangguan ginjal dan hati yang kronis serta penyakit edison.
bentuk : Tablet
dosis : 5-10 mg/hari atau berselang sehari pada pagi hari......untuk pemeliharaan 5-10 mg 1-3 kali seminggu.....Hipertensi 2,5 mg tiap pagi.




INDIKASI OBAT DIURETIK



Indikasi penggunaan diuretik
1. Edema yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, dan gangguan ginjal.
2. Non Edema seperti hipertensi, glukoma, mountain sickness, Forced diuresis pada keracunan, gangguan asam basa, dan nefrolitiasis rekuren

5. Penggunaan klinik diuretik
1. Hipertensi
digunakan untuk mengurangi volume darah seluruhnya hingga tekanan darah menurun. Khususnya derivate-thiazida digunakan untuk indikasi ini. Diuretic lengkungan pada jangka panjang ternyata lebih ringan efek anti hipertensinya, maka hanya digunakan bila ada kontra indikasi pada thiazida, seperti pada insufiensi ginjal. Mekanisme kerjanya diperkirakan berdasarkan penurunan daya tahan pembuluh perifer. Dosis yang diperlukan untuk efek antihipertensi adalah jauh lebih rendah daripada dosis diuretic. Thiazida memperkuat efek-efek obat hipertensi betablockers dan ACE-inhibitor sehingga sering dikombinasi dengan thiazida. Penghetian pemberian obat thiazida pada lansia tidak boleh mendadak karena dapat menyebabkan resiko timbulnya gejala kelemahan jantung dan peningkatan tensi.Diuretik golongan Tiazid, merupakan pilihan utama step 1, pada sebagian besar penderita.
Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat, bila ada bahaya hipokalemia.
2. Payah jantung kronik kongestif
Diuretik golongan tiazid, digunakann bila fungsi ginjal normal.
Diuretik kuat biasanya furosemid, terutama bermanfaat pada penderita dengan gangguan fungsi ginja.
Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat bila ada bahaya hipokalemia.
3. Udem paru akut
Biasanya menggunakan diuretik kuat (furosemid)
4. Sindrom nefrotik
Biasanya digunakan tiazid atau diuretik kuat bersama dengan spironolakton.
5. Payah ginjal akut
Manitol dan/atau furosemid, bila diuresis berhasil, volume cairan tubuh yang hilang harus diganti dengan hati-hati.
6. Penyakit hati kronik
spironolakton (sendiri atau bersama tiazid atau diuretik kuat).
7. Udem otak
Diuretik osmotik
8. Hiperklasemia
Diuretik furosemid, diberikan bersama infus NaCl hipertonis.
9. Batu ginjal
Diuretik tiazid
10. Diabetes insipidus
Diuretik golongan tiazid disertai dengan diet rendah garam
11. Open angle glaucoma
Diuretik asetazolamid digunakan untuk jangka panjang.
12. Acute angle closure glaucoma
Diuretik osmotik atau asetazolamid digunakan prabedah.
Untuk pemilihan obat Diuretik a yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
6. Mekanisme kerja diuretic
Kebnyakan diuretic bekerja mengurangi reabsorbsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih dan demikian juga dari air diperbanyak. Obat-obat ini bekerja khusus pada tubuli, tetapi juga ditempat lain, yakni di:
1. Tubuli proksimal
Ultrafiltrat mengandung sejumlah besar garam yang dsini direabsorbsi secara aktif untuk kurang lebih 70% antara lain ion Na dan air, begitu pula glukosa dan ureum. Karena reabsorbsi berlangsung secara proporsional, maka susunan filtrat tidak berubah dan tetap isotonis terhadap plasma. Diuretika osmotis (manitol dan sorbitol) bekerja disini dengan merintangi reabsorbsi air dan juga natrium.
2. Lengkungan henle
Dibagian menaik dari henle’s loop ini kurang lebih 25% dari semua ion Cl yang telah di filtrasi d reabsorbsi secara aktif disusun dengan reabsorbsi pasif dari Na dan K tetapi tanpa air, hingga filtrate menjadi hipotonis, diuretika lengkungan seperti furosemida, bumetanida, dan etakrina, bekerja terutama disini dengan merintangi transfor Cl dan demikian reabsorbsi Na pengeluaran K dan air juga diperbanyak.
3. Tubuli distal
Di bagian pertama, Na di reabsorbsi secara aktif pula tanpa air hingga filtrate menjadi lebih cair dan lebih hipotonis. Senyawa thiazida dan klortalidon bekerja ditempat ini dengan memperbanyak ekskresi Na dan Cl sebesar 5-10%. Di bagian kedua ion Na ditukarkan dengan ion K atau NH, proses ini dikendalikan oleh hormone anak ginjal aldosteron. antagonis aldosteron (spironolakton) dan zat-zat penghemat kalium (amilorida triamteren) bertitik kerja disini dengan mengakibatkan ekskresi Na (kurang dari 5%) dan retensi K.
4. Saluran pengumpul
Hormone antidiuretik ADH (vasopressin) dan hipofisis bertitik kerja disini dengan jalan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran pengumpul.
EFEK SAMPING FUROSEMIDE

EFEK SAMPING FUROSEMIDE


Furosemide merupakan obat yang digunakan untuk membuang cairan berlebih di dalam tubuh. Cairan berlebih yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan sesak napas, lelah, kaki dan pergelangan kaki membengkak. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan edema dan bisa disebabkan oleh penyakit gagal jantung, penyakit hati dan penyakit ginjal.
Furosemide juga digunakan untuk tekanan darah tinggi saat obat diuretik lainnya tidak bisa mengatasinya lagi. Obat ini bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat diuretik lainnya, seperti triamteneatau spironolactone. Kadang-kadang obat ini juga diberi bersama dengan mineral kalium.
Tentang Furosemide
Jenis obatDiuretik
GolonganObat resep
ManfaatMengendalikan tekanan darah tinggi dan edema (retensi cairan)
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
BentukTablet, cairan yang diminum dan obat suntik
Peringatan:
  • Bagi wanita hamil, sesuaikan dengan anjuran dokter tentang pemakaian obat ini. Furosemide sebaiknya tidak dikonsumsi ketika sedang menyusui karena dapat berdampak pada bayi.
  • Harap berhati-hati bagi penderita penyakit ginjal, prostat, hati, rematik asam urat dan diabetes.
  • Harap waspada bagi yang mengalami dehidrasi, sulit buang air kecil, memiliki tingkat natrium dan kalium rendah dalam darah.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Furosemide
Dosis akan disesuaikan dengan kondisi yang ingin ditangani, kondisi kesehatan pasien dan kemudian direvisi menurut respons tubuh pasien terhadap obat. Dosis yang umum diresepkan dokter adalah antara 20-80 mg per hari. Sedangkan bagi anak-anak, konsultasikan dosis terlebih dahulu kepada dokter.
Mengonsumsi Furosemide dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan furosemide sebelum mulai menggunakannya.
Furosemide dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Jika Anda diresepkan furosemide tablet, gunakan air putih untuk membantu menelannya.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi sebelum sore hari karena Anda akan merasa perlu ke toilet beberapa kali selama beberapa jam dan hal ini akan mengganggu tidur Anda jika mengonsumsinya terlalu malam.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi furosemide, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis furosemide pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Pastikan Anda memeriksakan diri ke dokter secara teratur selama mengonsumsi furosemide agar dokter dapat memonitor perkembangan kondisi Anda.
Mengonsumsi minuman keras saat sedang menggunakan furosemide berpotensi membuat Anda pusing jadi sebaiknya dihindari.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Furosemide
Sama seperti obat-obatan lainnya, furosemide berpotensi menyebabkan efek samping. Tapi seiring dengan penyesuaian tubuh dengan obat, efek samping akan berkurang dan mereda. Efek samping yang umum terjadi akibat mengonsumsi obat ini adalah:
  • Mulut terasa kering
  • Sensitif terhadap cahaya matahari
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Penglihatan buram
  • Merasa lelah
Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping berkelanjutan atau alergi.
OBAT GOLONGAN DIURETIK

OBAT GOLONGAN DIURETIK

1. Diuretik : 
golongan obat-obatan yang sifatnya meningkatkan produksi air kencing, digunakan sebagai terapi pada penderita tekanan darah tinggi.
Golongan obat diuretik yang umum diresepkan contohnya HCT (hydrochlorothiazide) dan Spironolakton.
Efek samping dari penggunaan jangka panjang bisa berupa hipokalemi (kadar kalium rendah dalam darah), dan hiperurisemia (kadar asam urat meningkat dalam darah) Penggunaan diuretik harus dihindari pada pasien tekanan darah tinggi disertai kencing manis (diabetes) atau pada penderita kolesterol.




2. Hipertensi

Hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu
a. hipertensi primer
Juga disebut hipertensi ‘esensial’ atau ‘idiopatik’ dan merupakan 95% dari kasus-kasus hipertensi. Tekanan darah merupakan hasil curah jantung dan resistensi vaskular, sehingga tekanan darah meningkat jika curah jantung meningkat, restensi vaskular perifer bertambah, atau keduanya. Pada hipertensi, curah jantung cenderung menurun dan resistensi perifer meningkat. Adanya hipertensi juga menyebabkan penebalan dinding arteri dan arteriol, mungkin sebagian diperantari oleh faktor yang dikenal sebagai pemicu hipertrofi vaskular dan vasokonstriksi (insulin, katekolamin, angiotensin, hormon pertumbuhan), sehingga menjadi alasan sekunder dari hipertensi yang sudah ada telah menyebabkan penelitian etiologi semakin sulit dan observasi ini terbuka untuk berbagai interpretasi.

b. hipertensi sekunder
hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain yaitu akibat penyakit jantung/ginjal, diabetes, atau tumor dari kelenjar adrenal, obat-obatan, maupun kehamilan.

Golongan Diuretik

Diuretik dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :
1. Diuretik osmotic
2. diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase
3. diuretik golongan tiazid
4. diuretik hemat kalium
5. diuretik kuat

1. Diuretik osmotik
Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja :
a. Tubuli proksimalDiuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya.b. Ansa enleDiuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun.c. Duktus KoligentesDiuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain.Istilah diuretik osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal. Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin dan isisorbid.

2. Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase
Diuretik ini merintangi enzim karbonanhidrase di tubuli proksimal sehingga di samping karbonat , juga Na dan K di ekskresikan lebih banyak bersama dengan air. Khasiat diuretiknya hanya lemah, setelah beberapa hari terjadi tachyfylaxie, maka perlu digunakan secara selang seling (intermittens). Diuretic bekerja pada tubuli Proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi bikarbonat.
Yang termasuk golongan diuretik ini adalah asetazolamid, diklorofenamid dan meatzolamid.

3. Diuretik golongan tiazid
Diuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium klorida. Efeknya lebih lemah dan lambat tetapi tertahan lebih lama (6-48 jam) dan terutama digunakan dalam terapi pemeliharaan hipertensi dan kelemahan jantung (dekompensatio cardis). Obat-obat ini memiliki kurva dosis efek datar, artinya bila dosis optimal dinaikkan lagi efeknya (dieresis, penurunan tekanan darah) tidak bertambah.Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini adalah ; klorotiazid, hidroklorotiazid, hidroflumetiazid, bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid, siklotiazid, metiklotiazid, klortalidon, kuinetazon, dan indapamid.

4. Diuretik hemat kalium
Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan antagonisme kompetitif (sipironolakton) atau secara langsung (triamteren dan amilorida).efek obat-obat ini hanya melemahkan dan khusus digunakan terkombinasi dengan diuretika lainnya guna menghemat ekskresi kalium. Aldosteron menstimulasi reabsorbsi Na dan ekskresi K. proses ini dihambat secara kompetitif (saingan) oleh obat-obat ini. Amilorida dan triamteren dalam keadaan normal hanyalah lemah efek ekskresinya mengenai Na dan K. tetapi pada penggunaan diuretika lengkungan dan thiazida terjadi ekskresi kalium dengan kuat, maka pemberian bersama dari penghemat kalium ini menghambat ekskresi K dengan kuat pula. Mungkin juga ekskresi dari magnesium dihambat.


5. Diuretik kuat
Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan klorida. Obat-obat ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi agak singkat (4-6 jam). Banyak digunakan pada keadaan akut, misalnya pada udema otak dan paru-paru. Memperlihatkan kurva dosis efek curam, artinya bila dosis dinaikkan
Yang termasuk diuretik kuat adalah ; asam etakrinat, furosemid dan bumetamid.

Senin, 10 Agustus 2015

5 Tanaman Herbal untuk Obat Sakit Jantung Koroner

5 Tanaman Herbal untuk Obat Sakit Jantung Koroner



Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi dimana jantung tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya karena otot jantung mengalami kerusakan akibat kekurangan oksigen. Kondisi ini terjadi akibat dari adanya penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi terganggu.

Menjalankan pola hidup sehat seperti berhenti merokok, menurunkan tekanan darah, mengurangi berat badan, menghindari makanan berlemak dan rajin melakukan olah raga bisa mencegah Anda dari penyakit jantung koroner.

Selain dengan manjalankan pola hidup yang sehat, penyakit jantung koroner juga bisa dicegah dan diatasi dengan menggunakan tanaman. Beberapa tanaman herbal berikut ini dipercaya bisa mencegah serangan penyakit jantung koroner.

1. Bawang Putih
Mengonsumsi bawang putin bisa bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, bersifat antibakteri, antikanker, dan antijamur. Antioksidan pada bawang putih penting untuk mencegah arteriosklerosis dan penyakit jantung dengan cara melawan oksidasi dari serum lemak. Selain itu, beberapa studi menunjukkan bawang putih membantu menurunkan LDL dan meningkatkan HDL (kolesterol baik), memelihara aliran darah tetap lancar, menurunkan tekanan darah, mencegah serangan kanker, menurunkan gula darah, dan mengobati gangguan pencernaan.

2. Temu Giring
Berkhasiat menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, membersihkan darah,meningkatkan sirkulasi darah, bersifat sebagai antiseptik, antelmintik (anticacing), dan sebagai bahan kosmetika.

3. Sambang Darah
Sambang darah berkhasiat untuk menjaga kesehatan jantung, menghentikan perdarahan, mengurangi tekanan darah tinggi, membunuh kuman, mengobati demam, kejang, serta menghentikan perdarahan setelah melahirkan dan keguguran.

4. Temu Putih
Tanaman temu putih memiliki khasiat sebagai antiasma, antilemak, penurun kolesterol, penambah nafsu makan, pelancar peredaran darah, tonikum, pengobat luka, penawar racun, serta antidiabetes.

5. Mahkota Dewa
Mahkota dewa bisa digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit berat seperti kanker, sakit jantung, diabetes, asam urat, tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal (Harmanto, 2004).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Dewanti W, Siti Narsitoh Wulan dan Indira Nur C membahas tentang aktivitas antioksidan dan antibakteri produk kering, instan dan effervescent dari buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), memberikan hasil yang signifikan terhadap kegunaan mahkota dewa sebagai antioksidan.

Antioksidan adalah suatu zat pencegah oksidasi dengan cara menstabilkan radikal bebas. LDL-C merupakan suatu kolesterol kurang stabil yang rentan proses oksidasi. Apabila LDL-C teroksidasi maka akan mencetuskan proses pembentukan aterosklerosis pada pembuluh darah sehingga penyakit jantung koroner akan terjadi. Mahkota dewa mengandung flavonoid yang dapat bertindak sebagai antioksidan dan dapat mencegah penyakit jantung koroner.
(Dari berbagai sumber)
Sakit maag

Sakit maag



Penyakit maag adalah penyakit yang ditimbulkan oleh kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung dan dapat menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung dalam kondisi normal asam lambung diperlukan untuk membantu pencernaan dalam mengolah makanan yang kita makan. Namun asam lambung dapat diproduksi lebih banyak dikarenakan : stress dan makanan yang dapat merangsang asam lambung. Selain itu sakit maag dapat disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylory yang dapat mengiritasi dinding lambung sehingga menimbulkan peradangan dan luka (ulkus).

Gejala
  • Sakit saat buang air besar
  • Mual dan muntah
  • Sering merasa lapar
  • Perut kembung
  • Nyeri perut
  • Sakit kepala
  • Jantung berdebar

Makanan penyebab Asam Lambung meningkat

Coklat, minuman bersoda, makanan yang digoreng, minuman beralkohol, produk olahan susu yang berlemak tinggi, lemak, kafein, pedas, makanan mengandung kimia buatan seperti pengawet, pewarna dan perasa.

Pencegahan


Hindari makanan yang dapat meningkatkan kadar Asam Lambung
Hindari stress, makan teratur dan secukupnya tidak berlebihan.
Kandungan Gizi dan Khasiat Biji Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Kandungan Gizi dan Khasiat Biji Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Biji ketumbar mengandung berbagai macam mineral. Mineral utama yang terkandung pada biji ketumbar adalah kalsium, phospor, magnesium, dan besi. Kalsium selain berperan sebagai mineral tulang, juga berperan menjaga tekanan darah agar tetap normal. Mineral phospor berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang. Selain itu, phospor juga berperan dalam menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh. Magnesium merupakan mineral yang berperan dalam metabolisme kalsium dan potasium, serta membantu kerja enzim dalam metabolisme energi. Potasium membantu keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh. Besi merupakan mineral yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, hemoglobin, dan mioglobin otot (Fauci et al., 2008; Astawan, 2009).



Biji ketumbar juga banyak mengandung vitamin. Vitamin yang terkandung dalam biji ketumbar adalah vitamin C yang dapat berberan sebagai antioksidan. Antioksidan berperan dalam mencegah dan mengurangi bahaya yang ditimbulkan radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu senyawa yang dapat mengganggu metabolisme tubuh yang berbahaya bagi kesehatan (Wangensteen et al., 2004). Niasin adalah salah satu jenis vitamin B yang berperan penting dalam proses metabolisme tubuh, terutama metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Kandungan vitamin dan mineral yang dimiliki biji ketumbar ini sangat berkhasiat sebagai stimulan atau membantu meningkatkan kesegaran tubuh (Astawan, 2009). 


Kandungan Gizi Ketumbar
Kadar minyak esensial yang terkandung pada biji ketumbar sebanyak 0,5-1% mampu menjadi antimikroba atau antibakteri, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit (Isao et al., 2004). Minyak esensial (atsiri) yang dikandungnya berkhasiat sebagai stimulan, penguat organ pencernaan, merangsang enzim pencernaan, dan peningkatan fungsi hati, sehingga dapat meningkatkan nafsu makan (Hernandez et al., 2004). 


Chithra dan Leelamma (1997) memaparkan, bahwa penambahan biji ketumbar pada makanan dapat menurunkan produk peroksida lipid dan kolesterol darah. Komponen aktif pada ketumbar adalah linalool yang berjumlah sekitar 60-70% total minyak esensial dengan komponen pendukung yang lainnya adalah geraniol (1,6-2,6%), geranil asetat (2-3%), kamfor (2-4%), dan mengandung senyawa golongan hidrokarbon berjumlah sekitar 20% (a-pinen, b-pinen, dipenten, p-simen, a-terpinen, g-terpinen, terpinolen dan fellandren) (Lawrence dan Reynolds, 1988; Guenther, 1990). Komponen-komponen tersebutlah yang menyebabkan biji ketumbar memiliki reputasi sebagai bumbu atau rempah biji tanaman yang bernilai medis (Chithra dan Leelamma, 1997; Isao et al., 2004; Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004; Astawan, 2009).
Kanker Pada Wanita Usia Produktif

Kanker Pada Wanita Usia Produktif




Jenis kanker tertentu banyak ditemukan pada usia wanita tertentu. Kanker yang sering didapatkan pada wanita usia reproduktif adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Berdasarkan data dari National Cancer Institute di Amerika Serikat, kemungkinan seorang wanita mendapatkan kanker payudara adalah sebagai berikut : antara usia 30-39 tahun : 0.43 % (1 di antara 233 wanita), antara usia 40-49 tahun : 1,44 % (1 di antara 69 wanita), antara usia 50-59 tahun : 2,63 % (1 di antara 38 wanita), antara usia 60-69 tahun : 3,65 % ( 1 di antara 27 wanita). Pada wanita, kanker leher rahim merupakan urutan kedua tersering setelah kanker payudara. Kanker leher rahim terbanyak ditemukan pada wanita usia 47 tahun. Kira-kira 47 % penderita kanker leher rahim berusia kurang dari 35 tahun dan kira-kira 10 % kasus berusia di atas 65 tahun. Kanker payudara Penyebab pasti terjadinya kanker payudara belum diketahui. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya kanker payudara adalah : bertambahnya usia, riwayat kanker pada satu payudara, keluarga (ibu, saudara kandung atau anak wanita) dengan kanker payudara, perubahan sel abnomal di payudara (hiperplasia atipikal, karsinoma lobuler in situ), mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, menstruasi pertama di bawah usia 12 tahun, usia lanjut pada waktu melahirkan anak pertama, menopause setelah usia 55 tahun, tidak mempunyai anak, pengobatan hormonal untuk menopause, ras kulit putih, pengobatan radiasi pada daerah dada, peningkatan kepadatan jaringan payudara, obesitas setelah menopause, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi alkohol. Pemeriksaan penapisan sebelum terdapat gejala klinis merupakan hal yang penting untuk menemukan kanker payudara pada stadium dini. Pemeriksaan penapisan terdiri dari : pemeriksaan payudara sendiri dan oleh petugas medis serta mamografi (gambaran radiologis payudara). Mamografi direkomendasikan 1-2 tahun sekali pada wanita usia 40 tahun/lebih, atau pada wanita di bawah usia 40 tahun dengan faktor risiko. Kanker payudara dapat memberikan gejala klinik : benjolan di payudara, daerah sekitar payudara atau ketiak, perubahan ukuran atau bentuk pada payudara, puting payudara nyeri/tertarik ke dalam, pembengkakan kulit berwarna merah pada payudara (seperti kulit jeruk), adanya cairan dari puting payudara. Apabila didapatkan gejal-gejala tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan biopsi untuk mengambil jaringan payudara. Jaringan tersebut diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan jenis sel payudara, apakah sel jinak atau kanker Pengobatan kanker payudara tergantung stadium penyakit ( stadium 0 - IV) , dapat berupa operasi, radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan terapi biologis dengan antibodi. Kanker serviks (leher rahim) Kanker ini biasanya tumbuh dengan lambat, dapat ditemukan pada pemeriksaan rutin Pap smear. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim adalah : infeksi virus human papiloma (HPV), tidak dilakukannya Pap smear secara teratur, gangguan sistem imun, usia di atas 40 tahun, banyaknya partner seksual, merokok, penggunaan pil KB selama 5 tahun atau lebih, dan melahirkan banyak anak. Pemeriksaan penyaring untuk mendeteksi kanker leher rahim adalah pemeriksaan Pap smear. Pap smear dilakukan dengan mengambil contoh sel leher rahim dan menghapusnya di kaca slide. Pap smear direkomendasikan pada : setelah 3 tahun sejak dimulainya hubungan seksual atau pada usia 21 tahun, minimal 1 kali setiap 3 tahun. Agar dapat mendeteksi sel dengan baik, dianjurkan untuk tidak melakukan bilas vagina, hubungan seksual, obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan. Pap smear dilakukan 10-20 hari setelah hari pertama menstruasi. Saat ini telah tersedia vaksin terhadap virus human papiloma untuk wanita usia 13-26 tahun sebagai pencegahan kanker leher rahim. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan dalam waktu 6 bulan. Pada keadaan prekanker dan kanker leher rahim stadium dini pada umumnya tidak menyebabkan sakit atau gejala lain. Pada kanker yang lanjut, dapat terjadi gejala perdarahan abnormal dari vagina, bertambahnya cairan dari vagina, nyeri pada panggul dan saat hubungan seksual. Pilihan pengobatan tergantung pada ukuran tumor dan apakah kanker sudah menyebar Pada wanita usia subur, pilihan pengobatan juga bergantung apakah masih diinginkan kehamilan sesudah pengobatan. Pengobatan kanker leher rahim dapat berupa operasi, radiasi atau kemoterapi, radioterapi dan kemoterapi atau kombinasi ketiga pengobatan tersebut. Complementary and alternative medicine (CAM)( pengobatan komplementer dan alternatif) CAM adalah kelompok sistem dan praktek kesehatan dan produk-produk yang tidak termasuk bagian dari kedokteran konvensional. Pengobatan komplementari digunakan bersama dengan pengobatan konvensional. Pengobatan alternatif digunakan sebagai pengganti pengobatan konvensional. CAM dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan efek samping radioterapi, kemoterapi bila diberikan sebelum, selama dan sesudah terapi. CAM dapat mengurangi efek samping kerontokan rambut, mual dan muntah, sariawan, nyeri menelan, hilangnya nafsu makan dan kesulitan tidur. Penderita kanker yang ingin menggunakan CAM, sebaiknya mendiskusikan hal tersebut dengan dokter yang merawat.
Bahan Alami Mencegah Penyakit Maag

Bahan Alami Mencegah Penyakit Maag





Penyakit Maag adalah penyakit yang ditimbulkan oleh kelebihan asam di dalam lambung yang menyebabkan iritasi / luka di selaput lendir lambung. Asam di dalam lambung diperlukan untuk membantu mengolah dan mencerna makanan yang kita makan. Tetapi apabila produksi asam di lambung terlalu berlebih hal tersebut menyebabkan penyakit maag.

Penyakit maag dapat disebabkan pola hidup kita tidak sehat dan tidak teratur seperti makan tidak teratur, makanan yang terlalu pedas dan berminyak, merokok, minuman kopi/alkohol, bahkan stres menjadi salah satu faktor penyebab maag.

Ada beberapa bahan alami/herbal yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit maag. Selain mendapatkan bahan yang alami juga terbebas dari bahan kimia yang dapat menambah munculnya penyakit baru yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimia. Berikut ini Tips Kesehatan Obat Penyakit Maag Secara Alami.

1. Kunyit

Kunyit untuk obat maag, termasuk obat alami yang paling dikenal masyarakat untuk mengobati penyakit maag. kurkumin dan kurkuminoid (bahan aktif dari kunyit) serta minyak atsiri terbukti memiliki efek antioksidan, antibakteri, antiradang, dan antikanker sehingga baik dikonsumsi sebagai obat maag dan untuk kesehatan lainnya.

2. Ketumbar

Kunyit (Coriandrum sativum) pada pengobatan maag berkhasiat menyembuhkan radang lambung,gangguan pencernaan dan dapat dimanfaatkan sebagai peluruh kentut, mencegah mual dan pusing. Dan sudah terdapat dalam produk kami Tiga Puspa yaitu Metama.

3. Lidah buaya

Kandungan aloin, aloin-emodin, resin, tanin dan polisakarida pada lidah buaya baik untuk mengobati sakit maag. Zat aktif lain diidentifikasi sebagai Aloctin A dan Aloctin B. Aloctin A menghambat sekresi asam lambung dan pepsin jika diberikan secara intra vena pada tikus. Kandungan yang berkhasiat lain adalah Aloin dan Antrakinon yang dapat meningkatkan produksi prostaglandin. Selain itu, lidah buaya mempunyai khasiat antiinflamasi. Gel lidah buaya mengandung bradykinase, yaitu suatu enzim pemecah sumber inflamasi, bradykinin.

Itulah beberapa bahan alami yang dapat digunakan untuk mengatasi sakit maag. penyakit maag dapat dicegah dengan pola hidup hidup teratur dan makanan yang sehat dan hindari stres, semoga bermanfaat.
Peran Obat Herbal Dalam Penanganan Kanker

Peran Obat Herbal Dalam Penanganan Kanker






Timbulnya penyakit tumor/kanker disebabkan adanya ketidakseimbangan antara faktor penghambat tumor dan faktor induksi tumor, demikian juga berbagai penyakit lain, dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan fisiologi tubuh seperti proses metabolisme, daya tahan tubuh, dsb. Obat herbal mengembalikan keadaan tidak seimbang ini, melalui normalisasi fungsi tubuh (daya adaptogen), meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk kanker dapat menghambat pertumbuhan sel kanker di samping menyeimbangkan faktor pencetus/induksi tumor/kanker dan penghambat tumor. Antaraksi khemobiodinamik antara tubuh dan obat merupakan faktor utama di dalam kerja obat, termasuk obat herbal. Aspek Keamanan Lebih jauh Prof. Andreanus menerangkan "Obat herbal yang berasal dari bahan alam (tumbuhan) dan obat tradisional yang telah digunakan manfaatnya secara turun temurun dan lama maka dapat dikatakan cukup aman. Bilamana dalam penggunaan secara tradisionalnya kurang aman maka akan dinyatakan dalam catatan penggunaan bahan tersebut secara tradisional berbahaya. Walau demikian ada atau belum ada data percobaan keamanannya maka dalam penggunaan obat herbal (juga obat lain) perlu pengamatan "tanggapan tubuh" pada saat atau setelah atau selama penggunaannya. Manfaat penyembuhan dengan obat herbal selain diperoleh dari data tradisional yang turun temurun, data pustaka/hasil penelitian bahan herbal tsb, juga perlu dilengkapi dengan penelitian praklinis atau klinis sebagai pembuktian efeknya. Misalnya penelitian aktivitas bahan ini secara in vitro (di luar tubuh mahluk hidup utuh) terhadap sel kanker, apakah berefek menghambat perkembangan sel kanker tersebut atau tidak. Efektifitas obat herbal dapat dikaji dari data penelitian praklinis atau klinis. Kemampuannya menghambat sel kanker (dalam hal ini sel kanker rahim) secara in vitro, apakah efektif atau tidak. Obat Herbal didampingkan dengan Obat Kimia Seperti telah dijelaskan di atas, obat herbal berasal dari alam, dalam hal ini tumbuhan yang berisi berbagai senyawa kimia, berbeda dengan obat kimia yang murni yang asalnya bisa dari bahan alam (isolat) atau sintesa. Cara kerjanya pun berbeda. Obat kimia umumnya dapat bekerja lebih cepat memberikan efek dibandingkan obat herbal. Hal ini yang harus dijadikan pertimbangan penggunaan obat herbal dan obat kimia dalam satu kasus. Apabila akan dilakukan pemberian obat herbal disamping obat kimia, sebaiknya tidak dikonsumsi dalam waktu bersamaan (dicampur) tetapi diberikan selang waktu tertentu, misalnya selang 2 jam. Upaya demikian, disebut penggunaan komplementer obat herbal dan untuk menghindari terjadinya antaraksi obat yang tidak dikehendaki. Tetapi tetap perlu pertimbangan dan pengamatan terhadap "tanggapan tubuh" pada perlakuan tersebut. Karena pendekatan aktivitas obat herbal dapat memulihkan atau menormalisasi fungsi tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh. Cara komplementer seperti ini, kadang kala dapat memberikan manfaat pada penyembuhan dan penekanan efek yang tidak diinginkan dari penggunaan obat kimia pada kasus tertentu, khemoterapi misalnya. Selaku peneliti Obat Herbal Ling Shen Yao di Departemen Farmasi ITB, Prof. Andreanus menjelaskan, "Sediaan tablet Ling Shen Yao sejak 2005 telah dimasukan ke dalam produk Obat Herbal Terstandar oleh BPOM RI, artinya, mutu, efikasi dan kemanannya secara praklinis (uji pada hewan) telah terbukti atau memenuhi syarat". "Efektivitas Ling Shen Yao berdasarkan penelitian praklinis terbukti mampu menghambat perkembangan sel kanker (sel kanker ovarium dan payudara). secara in vitro dan mempunyai efek peningkatan daya tahan tubuh atau imunostimulasi khususnya imun non spesifik (kemampuan fagositosis/menelan sel asing secara tidak spesifik)", tambahnya. Keamanannya pada pemberian dosis tunggal sampai dosis yang setara dengan 205x dosis pemakaian pada manusia dewasa (70 kg) yaitu 15 g/kg bobot mencit secara oral tidak menunjukkan adanya kematian mencit. Ini berarti Dosis Kematian 50% (DL50) yang merupakan kriteria keamanan bahan adalah di atas 15 g/kg bobot mencit, dikategorikan sebagai "praktis" tidak "toksik". Kedua data penelitian ini tentunya telah dikaji oleh BPOM RI, di dalam penentuan golongan obat dan ijin beredarnya.

Sumber: Prof. Dr. Andreanus A. Soemardji, Apt., DEA
Tumor

Tumor






Mendengar kata tumor untuk kebanyakan orang adalah sebuah penyakit yang mengerikan. Tumor sendiri adalah kondisi dimana sel tubuh berperilaku tidak wajar sehingga menimbulkan benjolan pada sebuah organ. Sel dalam tubuh membelah dan tumbuh secara berlebihan dan akhirnya menghasilkan sebuah benjolan. Dapat dikatakan, pengertian mudahnya, sesuatu yang secara tidak wajar membuat benjolan di tubuh Anda dapat dikategorikan tumor. Terjadi sebuah kesalahan dalam sel baru yang seharusnya menggantikan sel lama yang sudah tidak terpakai, tetapi karena tidak seimbang akhirnya menghasilkan benjolan yang disebut tumor.

Apakah tumor berbahaya? Dalam kategori jinak, tumor tidak menganggu aktifitas organ dan sel lain, dan keberadaannya dapat diangkat dengan mudah. Namun ketika sel-sel tersebut tidak sekedar tumbuh, namum menganggu aktifitas sel lainnya, ini disebut tumor ganas dan masuk dalam fase kanker.

Tumor dalam kategori jinak biasanya tidak memerlukan tindakan aktif untuk mengatasinya, namun perlu diketahui, terkadang sel dapat bermutasi sehingga akhirnya menjadi ganas dan menyerang. Ada baiknya jika kita menyadari adanya tumor di tubuh kita walau pun tidak dirasakan sakit atau pun sebuah gangguan, ada baiknya Ada mengkonsultasikan pada dokter Anda.

Tumor tumbuh tidak tanpa sebab. Yang paling pertama adalah tumor karena faktor keturunan. Ketika ada seorang anak yang memiliki riwayat tumor pada orang tuanya, maka dirinya akan lebih mudah terkena tumor. Ada baiknya, orang yang beresiko terkena tumor harus bisa menjaga pola hidup seimbang, dan menghindari faktor asupan berbau racun yang dapat memicu mutasi sel menjadi tidak wajar. Rokok dan alkohol adalah faktor pemicu utama dari sisi asupan. Selain itu, Anda wajib menjaga pola hidup dengan memerhatikan keseimbangan lemak, kolesterol, protein, dan lain sebagainya. Hal ini untuk menjaga sel tubuh bergerak tetap dalam sistematisnya.

Perlu digarisbawahi bahwa tumor ganas dapat mengancam Anda kapan saja, walau kategorinya berawal dari tumor jinak. Acap kali mereka yang mengalami tumor jinak tidak terlalu mempedulikannya, akibatnya tumor berubah menjadi sel kanker yang mematikan. Dan biasanya kondisi ini terdeteksi ketika tumor sudah menganas karena si penderita tidak memperdulikan segala macam gangguan dalam tubuhnya
 Mengenal Kanker Sang Pembunuh Nomor Satu Dunia

Mengenal Kanker Sang Pembunuh Nomor Satu Dunia




Pada dasarnya sel tubuh kita akan terus berkembang, membelah diri, lantas kemudian mati. Keadaan demikian adalah normal dalam proses biologis tubuh kita. Namun pada beberapa kasus, pertumbuhan sel bisa bergerak diluar kendali, bahkan menganggu sel lain dan organ yang ditumbuhinya. Pada saat demikian, kondisi ini disebut kanker.

Kanker dapat tumbuh dimana pun, sehingga kita mengenal banyak jenis kanker. Sebut saja kanker otak, kanker payudara, kanker pankreas, dan lain sebagainya. Sel kanker tumbuh dan tidak mati, sehingga pergolakannya sangat berbahaya. Pada awalnya, kanker akan berkumpul dan akhirnya membentuk tumor, dan akhirnya menghancurkan sel-sel normal di sekitarnya. Inilah yang menyebabkan penyakit.

Situasi ini membuat banyak terbelenggu dalam penyakit dengan tingkat stadium rendah hingga tinggi. Biasanya penyakit kanker banyak diketahui orang setelah memasuki stadium tinggi atau stadium berbahaya, dan akhirnya memakan korban kematian. Kanker disebut-sebut menjadi salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia, terutama kanker payudara dan kanker serviks.

Penyebab kanker sendiri beragam, dan didominasi oleh asupan dan pola gaya hidup yang dianut oleh seseorang. Di kehidupan modern demikian, di mana polusi, seks bebas, merokok, serta alkohol merajut di antara sendi-sendi kehidupan manusia, akhirnya membawa resiko seseorang terkena kanker. Selain itu juga, kanker bisa disebabkna oleh virus, salah satunya adalah kanker serviks yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).

Pengobatan kanker membutuhkan sebuah metode khusus. Biasanya kanker dideteksi dengan metode biopsi maka akan operasi, kemoterapi, dan radiasi. Dalam beberapa kasus lainnya, biasanya pengobatan kanker menggunakan metode alternatif herbal. Karena diketahui, herbal bersifat fisiologis dan sesuai dengan kondisi biologis tubuh manusia, sehingga sifatnya holistik dan adaptogen dengan memperbaiki kondisi tubuh secara menyeluruh sehingga sel kanker dapat bergerak normal kembali pada kondisi yang semestinya.

Salah satu pengobatan dengan herbal adalah Chinese herbal medicine Ling Shen Yao dari PT Tiga Puspa yang secara uji pra klinis terbukti memiliki mutu, karakter,keamanan, serta khasiat. Dari sumber empiris pun menyebutkan bahwa obat herbal ini telah berhasil membantu pengobatan berbagai jenis kanker,tumor,kista,dan penyakit kronis lainnya.
Kanker Dan Tumor, Apa Bedanya?

Kanker Dan Tumor, Apa Bedanya?




Banyak orang berpendapat bahwa tumor dan kanker adalah dua penyakit yang sama. Padahal keduanya memiliki kondisi yang berbeda, walau pun pada dasarnya dua penyakit ini punya keterkaitan. Tumor adalah penyakit karena adanya inflamasi atau peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam tubuh. Tipe tumor berdasarkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tumor ganas (malignant tumor) dan tumor jinak (benign tumor).

Untuk tumor jinak sendiri, dia memiliki kondisi yang tidak berbahaya dan tidak menganggu pergerakan sel di sekitarnya, namun jika dibiarkan, tumor jinak pun bisa menjelma menjadi sangat ganas, dan dalam posisi ini tumor bisa bersifat kanker. Inilah mengapa banyak orang yang mengaitkan antara tumor dan kanker dalam satu persepsi pengertian.

Kanker sendiri disebabkan oleh pergerakan yang abnormal dari jaringan sel. Penyebab kanker dan tumor memang sama, yang membedakan adalah kadarnya. Kanker adalah sebuah kondisi yang mana pertumbuhan sel yang tidak seimbang tersebut akhirnya menggerogoti sel di sekitarnya dan inilah dimana seorang pasien dalam kondisi sakit. Sedangkan tumor pada awalnya tidak merusak, namun hanya menghasilkan benjolan.

Sel-sel yang sudah berubah menjadi kanker akan mengumpulkan tumor sehingga menjadi kanker ganas yang mengancam pengidapnya hingga pada fase kematian. Banyak orang yang tidak mengenal kanker dan tumor secara baik, sehingga biasanya ketika terjadi tumor pada satu bagian tubuhnya tetapi tidak merasakan efek langsung baik berupa perasaan sakit atau apa pun, seseorang akan membiarkannya saja, sehingga menyebabkan tumor tersebut lama kelamaan menjadi ganas dan berubah menjadi kanker.

Pada tindakan, kanker atau pun tumor sebenarnya bisa dirawat dan disembuhkan asalkan sang pasien disiplin dengan pola hidup dan pengobatan yang sedang ia jalani. Faktor resiko utama adalah bakteri, virus, dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan meminum alkohol. Detoks atau racun dalam tubuh yang tidak mampu dikenali dan dibuang oleh tubuh adalah factor-faktor pemicu kanker. Meminum air putih dan berolahraga adalah salah satu cara alami membantu proses detoksifikasi atau pengeluaran racun. Pengaruh dari kanker juga dikarenakan tubuh tidak mampu memperbaiki gangguan dalam tubuhnya sendiri, maka sistem kekebalan tubuh adalah zat utama untuk menghindari resiko-resiko tersebut.