Senin, 10 Agustus 2015

Kanker Pada Wanita Usia Produktif

SHARE



Jenis kanker tertentu banyak ditemukan pada usia wanita tertentu. Kanker yang sering didapatkan pada wanita usia reproduktif adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Berdasarkan data dari National Cancer Institute di Amerika Serikat, kemungkinan seorang wanita mendapatkan kanker payudara adalah sebagai berikut : antara usia 30-39 tahun : 0.43 % (1 di antara 233 wanita), antara usia 40-49 tahun : 1,44 % (1 di antara 69 wanita), antara usia 50-59 tahun : 2,63 % (1 di antara 38 wanita), antara usia 60-69 tahun : 3,65 % ( 1 di antara 27 wanita). Pada wanita, kanker leher rahim merupakan urutan kedua tersering setelah kanker payudara. Kanker leher rahim terbanyak ditemukan pada wanita usia 47 tahun. Kira-kira 47 % penderita kanker leher rahim berusia kurang dari 35 tahun dan kira-kira 10 % kasus berusia di atas 65 tahun. Kanker payudara Penyebab pasti terjadinya kanker payudara belum diketahui. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya kanker payudara adalah : bertambahnya usia, riwayat kanker pada satu payudara, keluarga (ibu, saudara kandung atau anak wanita) dengan kanker payudara, perubahan sel abnomal di payudara (hiperplasia atipikal, karsinoma lobuler in situ), mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, menstruasi pertama di bawah usia 12 tahun, usia lanjut pada waktu melahirkan anak pertama, menopause setelah usia 55 tahun, tidak mempunyai anak, pengobatan hormonal untuk menopause, ras kulit putih, pengobatan radiasi pada daerah dada, peningkatan kepadatan jaringan payudara, obesitas setelah menopause, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi alkohol. Pemeriksaan penapisan sebelum terdapat gejala klinis merupakan hal yang penting untuk menemukan kanker payudara pada stadium dini. Pemeriksaan penapisan terdiri dari : pemeriksaan payudara sendiri dan oleh petugas medis serta mamografi (gambaran radiologis payudara). Mamografi direkomendasikan 1-2 tahun sekali pada wanita usia 40 tahun/lebih, atau pada wanita di bawah usia 40 tahun dengan faktor risiko. Kanker payudara dapat memberikan gejala klinik : benjolan di payudara, daerah sekitar payudara atau ketiak, perubahan ukuran atau bentuk pada payudara, puting payudara nyeri/tertarik ke dalam, pembengkakan kulit berwarna merah pada payudara (seperti kulit jeruk), adanya cairan dari puting payudara. Apabila didapatkan gejal-gejala tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan biopsi untuk mengambil jaringan payudara. Jaringan tersebut diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan jenis sel payudara, apakah sel jinak atau kanker Pengobatan kanker payudara tergantung stadium penyakit ( stadium 0 - IV) , dapat berupa operasi, radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan terapi biologis dengan antibodi. Kanker serviks (leher rahim) Kanker ini biasanya tumbuh dengan lambat, dapat ditemukan pada pemeriksaan rutin Pap smear. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim adalah : infeksi virus human papiloma (HPV), tidak dilakukannya Pap smear secara teratur, gangguan sistem imun, usia di atas 40 tahun, banyaknya partner seksual, merokok, penggunaan pil KB selama 5 tahun atau lebih, dan melahirkan banyak anak. Pemeriksaan penyaring untuk mendeteksi kanker leher rahim adalah pemeriksaan Pap smear. Pap smear dilakukan dengan mengambil contoh sel leher rahim dan menghapusnya di kaca slide. Pap smear direkomendasikan pada : setelah 3 tahun sejak dimulainya hubungan seksual atau pada usia 21 tahun, minimal 1 kali setiap 3 tahun. Agar dapat mendeteksi sel dengan baik, dianjurkan untuk tidak melakukan bilas vagina, hubungan seksual, obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan. Pap smear dilakukan 10-20 hari setelah hari pertama menstruasi. Saat ini telah tersedia vaksin terhadap virus human papiloma untuk wanita usia 13-26 tahun sebagai pencegahan kanker leher rahim. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan dalam waktu 6 bulan. Pada keadaan prekanker dan kanker leher rahim stadium dini pada umumnya tidak menyebabkan sakit atau gejala lain. Pada kanker yang lanjut, dapat terjadi gejala perdarahan abnormal dari vagina, bertambahnya cairan dari vagina, nyeri pada panggul dan saat hubungan seksual. Pilihan pengobatan tergantung pada ukuran tumor dan apakah kanker sudah menyebar Pada wanita usia subur, pilihan pengobatan juga bergantung apakah masih diinginkan kehamilan sesudah pengobatan. Pengobatan kanker leher rahim dapat berupa operasi, radiasi atau kemoterapi, radioterapi dan kemoterapi atau kombinasi ketiga pengobatan tersebut. Complementary and alternative medicine (CAM)( pengobatan komplementer dan alternatif) CAM adalah kelompok sistem dan praktek kesehatan dan produk-produk yang tidak termasuk bagian dari kedokteran konvensional. Pengobatan komplementari digunakan bersama dengan pengobatan konvensional. Pengobatan alternatif digunakan sebagai pengganti pengobatan konvensional. CAM dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan efek samping radioterapi, kemoterapi bila diberikan sebelum, selama dan sesudah terapi. CAM dapat mengurangi efek samping kerontokan rambut, mual dan muntah, sariawan, nyeri menelan, hilangnya nafsu makan dan kesulitan tidur. Penderita kanker yang ingin menggunakan CAM, sebaiknya mendiskusikan hal tersebut dengan dokter yang merawat.
SHARE

Author: verified_user

0 komentar: